KAJIAN AWAL KEBUTUHAN BATERAI PADA DESAIN SISTEM KAPAL LISTRIK RENDAH KARBON FTK UNSADA JENIS BULK CARIER, CONTAINER DAN FERRY MENUJU ZERO EMISSION

Abstrak

Kapal listrik merupakan alat atau wahana apung yang menggunakan baterai sebagai sumber energi utama dan emergenci generator sebagai cadangan. Tahun 2015 setelah traktat paris agreement ditandatangani dan diratifikasi dalam bentuk NDC disetiap negara, maka IMO atau international maritime organization segera mengeluarkan aturan untuk desain kapal di dunia agar menurunkan emisi hingga 30 persen di tahun 2030. Konsep desain kapal listrik mengubah hampir semua tata letak system permesinan di kapal sehingga perlu untuk dilakukan rancang bangun ulang supaya tujuan dari dibangunnya sebuah kapal dapat memenuhi unsur kebutuhan energi penggerak utamanya. Jenis kapal yang akan dijadikan referensi untuk penulisan ini adalah untuk tipe kapal yang nantinya akan banyak diperlukan dalam transportasi laut hingga tahun 2030 dan tipe kapal curah, kontainer dan feri roro menjadi rujukan penting dalam penelitian ini. Metodologi yang digunakan dengan memanfaatkan data data yang ada dalam referensi bebas membahas kebutuhan energy listrik dan teknologi baterai penyimpan. Dari hasil kajian awal didapatkan kebutuhan energi listrik untuk jenis kapal curah (bulk carier) membutuhkan jumlah baterai setara 20 ft sebanyak minimal 148 buah dan minimal 74 buah untuk standard baeterai 40 ft, Untuk tipe kapal container dengan variasi kecepatan dan kapasistas muat membutuhkan baterai setara 20 fet sebanyak 146 buah dan separuhnya ketika menggunakan standard ukuran baterai 40 ft. Untuk ferry roro dengan kecepatan 20 knot membutuhkan 60 buah baterai setara 20 ft sebanyak 60 dan 30 buah jika menggunakan standard 40 ft..